Kamis, 24 Agustus 2017

Wanita Berbadan Ramping Juga Punya Risiko Terkena Kanker?

Sejumlah penelitian mengatakan, ada peningkatan risiko kanker bagi orang yang makan makanan cepat saji, seperti hamburger atau pizza, secara teratur. Meningkatnya risiko kanker dikaitkan dengan kelebihan berat badan karena konsumsi makanan cepat saji berlebih.

Namun, menurut penelitian baru yang dipublikasikan di Journal of Nutrition and Dietetics Academy, dia mengatakan meski memiliki tubuh kurus atau berat badan normal, namun ada 10 persen peningkatan risiko kanker bagi wanita yang mengonsumsi makanan. Cepat secara teratur. Penelitian ini melibatkan sekitar 90.000 wanita yang telah memasuki usia menopause. Para peneliti melakukan studi pola makan dan diagnosis kanker wanita tersebut.

Menurut peneliti utama, Profesor Cynthia Thomson, ada anggapan keliru tentang peningkatan risiko kanker dengan obesitas. Sebenarnya bukan hanya orang dengan obesitas yang berisiko tinggi terkena kanker, dengan mengonsumsi makanan cepat saji secara teratur. "Temuan kami menunjukkan bahwa pengendalian berat badan saja tidak cukup untuk melindungi kita dari kanker," Cynthia mengatakan sambil mengutip cermin.

Cynthia mengatakan, penelitian caraku hidup sehat ini berfokus pada pola diet makanan dengan kepadatan kalori tinggi (DED), seperti cookies dan kembang gula. Sederhananya, DED adalah ukuran kualitas makanan dan hubungan antara jumlah kalori dan nutrisi dalam makanan. Semakin tinggi tingkat kalori dalam makanan, semakin tinggi tingkat DED.

Sementara makanan utuh, seperti sayuran dan kacang-kacangan, memiliki kadar DED rendah karena mengandung kalori rendah dan kaya akan nutrisi. Studi menunjukkan, wanita yang memiliki diet lebih tinggi dari tingkat DED, memiliki risiko kanker 10 persen. Ini termasuk wanita yang memiliki berat badan normal.

Ancaman jenis kanker ini bisa terjadi di beberapa organ tubuh, seperti dada, hati, ginjal, tiroid, tenggorokan dan rahim. "Di antara wanita dengan berat badan normal, tingkat DED yang tinggi dapat menyebabkan timbulnya kanker, yang diperkirakan disebabkan oleh obesitas," kata Cynthia, yang juga seorang profesor di Universitas Arizona.

Selain itu, Cynthia mengatakan, DED merupakan faktor yang sebenarnya bisa diubah dalam risiko kanker. Padahal, sekitar 30 persen kejadian kanker bisa dicegah dengan perubahan diet. "Dengan intervensi nutrisi untuk menurunkan kadar kalori bisa mencegah atau mengurangi risiko kanker di kalangan wanita yang sudah memasuki masa menopause," kata Cynthia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Kenala 7 Gejala Awal Saat Jantung Alami Gangguan

Jantung adalah organ vital bagi tubuh manusia. Jika fungsi dan pekerjaan bermasalah, kesehatan tubuh akan diubah. Bahkan gangguan jantung bi...